Kenikmatan surga

Kenikmatan surga
Allah Taala menjelaskan tentang sifat-sifat dan keadaan surga yakni bahwa kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya kekal, kesenangan di situ tidak akan pernah habis dan apa saja yang terdapat di dalamnya benar-benar tidak ada tandingannya. Tentang sungai-sungainya banyak sekali dan bercabang-cabang pula, airnya pun meluap dan tidak akan kering. Dalam Alquran disebutkan, “Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah sebagai suatu taman yang di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang rasanya tetap tidak berganti-ganti, sungai-sungai dari anggur yang amat sedap rasanya bagi orang-orang yang meminumnya dan sungai-sungai dari madu yang bening jernih. Di sana mereka memperoleh segala macam buah-buahan serta pengampunan dari Tuhan.” (Q.S. Muhammad:15)
Sungai-sungai mengalir di bawah gedung-gedung dan istana-istana yang besar-besar lagi indah, yang di dalamnya penuh tersedia berbagai buah-buahan dan daging burung. Ini jelas difirmankan oleh Allah Taala, “Para penghuni surga menerima buah-buahan, yang mana saja mereka bebas memilihnya dan juga daging burung, mana saja yang mereka inginkan” (Q.S. Al-Waqi'ah:20-21)
Penghuni-penghuni surga setiap dikaruniai rezeki berupa buah-buahan, mereka senantiasa berkata, “Ini tentunya yang pernah kita peroleh sebelum sekarang,” padahal yang diberikan kepada mereka memang serupa benar dengan yang lalu. Tetapi yang terang letak persamaan dalam hal kebagusan dan indah bentuknya. Allah Taala berfirman, “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman serta mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik, sesungguhnya mereka akan memperoleh taman-taman surga yang mengalir beberapa sungai di bawahnya. Setiap mereka mendapatkan pemberian rezeki dari surga dari buah-buahan, mereka berkata, ‘Ini adalah seperti rezeki yang kita terima sebelum sekarang.’ Kepada mereka diberikan pemberian-pemberian yang serupa. Di dalam surga pun mereka akan memperoleh jodoh yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah:25)
Rezeki baik yang berupa makanan atau minuman yang diberikan kepada penghuni surga dilayani oleh pemuda-pemuda yang tetap tinggal muda dan mereka adalah bagaikan mutiara yang bertaburan karena sangat molek, rupawan dan indah pakaiannya. Ini dinyatakan oleh Allah Taala dalam firman-Nya, “Dan beredarlah (melayani) di sekitar mereka bujang-bujang yang tetap tinggal muda. Kalau engkau lihat mereka, engkau kira mereka mutiara yang bertaburan. Dan ke mana saja engkau melihat, engkau akan melihat kenikmatan (merasa amat senang sekali) serta kerajaan yang besar.
Bujang-bujang muda itu mengenakan pakaian yang berupa sutera halus yang berwarna hijau dan pula sutera tebal, juga diberi perhiasan gelang tangan dari perak. Tuhan memberikan minuman kepada mereka dengan minuman yang bersih.” (Q.S. Al-Insan:19-21)
Adapun bujang-bujang pelayan itu membawa piring-piring, wadah-wadah dan gelas-gelas dari emas, di dalamnya penuh dengan makanan dan minuman yang meneteskan air liur, sangat diingini oleh hati dan sedap dipandang mata. Hal idinyatakan oleh Allah Taala dalam firman-Nya, “Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas. Di dalamnya terdapat semua apa yang diingini oleh hati dan yang sedap dipandang mata. Kamu semua akan kekal di situ selama-lamanya.” (Q.S. Az-Zukhruf:71)
Juga tersebut dalam firman-Nya, “Kepada mereka diedarkan wadah dari perak dan gelas dari kristal murni. Kristal jernih terbuat dari perak pula yang mereka perkirakan dengan ukuran yang sesuai sekali. Di surga mereka diberi minuman dalam gelas dengan campuran jahe. Diambil dari sebuah mata air yang bernama Salsabil.” (Q.S. Al-Insan:15-18)
Bukan main senang dan suka citanya. Baru pelayannya saja pakaiannya sudah berupa sutera tipis dan tebal berhiaskan emas. Konon pula keadaan tempat kediaman yang digunakan sebagai tempat tinggal, biliknya bersusun dan tampak aliran sungai di bawahnya. Allah Taala berfirman, “Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan, mereka akan mendapatkan bilik-bilik gedung yang tinggi dan di atasnya ada pula bilik-bilik dari gedung yang tinggi pula yang dibangun dan di bawahnya mengalir sungai-sungai. Itulah janji Allah. Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.” (Q.S. Az-Zumar:20)
Selain itu dijelaskan bahwa penghuni surga ditemani oleh istri-istrinya duduk bersenang-senang dan bersandar di atas sofa yang indah, dalam tempat yang teduh dan nyaman udaranya. Istri-istrinya dijadikan oleh Allah dalam keadaan muda semua, sebaya usianya dan penuh kecintaan pada suaminya, sebagaimana juga halnya Allah menciptakan para bidadari yang matanya jelita, bagaikan telur yang tersimpan rapi. Para wanita dalam surga semua suci dari segala cela yang biasa dialami oleh wanita-wanita di dunia, maka dari itu mereka tidak mengalami haid, nifas, rupa yang buruk atau pun budi pekerti yang jahat. Mengenai semua ini diterangkan oleh Allah Taala dalam beberapa firman-Nya, yaitu, “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukannya masing-masing (menurut kegemarannya sendiri-sendiri). Mereka dengan istri-istrinya berada di tempat yang teduh sambil duduk-duduk bersandar di atas sofa.” (Q.S. Yasin:55-56)
Juga firman-Nya, “Sesungguhnya gadis-gadis dalam surga Kami (Allah) jadikan dengan kejadian yang istimewa. Mereka Kami jadikan perawan suci penuh kecintaan dan sebaya semua usianya.” (Q.S. Al-Waqi'ah:35-37)
Ada pula firman-Nya, “Di samping mereka terdapat pula gadis-gadis (bidadari-bidadari) yang sopan-sopan lagi setia dengan mata yang jelita bagaikan telur yang tersimpan rapi.” (Q.S. Ash-Shaffat:48-49)
Terdapat pula keterangan bahwa penghuni surga tidak mempunyai perasaan kedengkian, sebab sifat ini sudah dibuang sama sekali oleh Allah Taala dari hati mereka. Mereka hidup sebagai saudara kandung, duduk berhadap-hadapan dan tidak merasa penat atau lelah sama sekali. Ini disebutkan dalam firman Allah Taala yang berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berdiam di dalam taman-taman surga dan di tengah-tengahnya ada mata air yang memancar. Kepada mereka dikatakan, ‘Masuklah kamu semua ke dalamnya dengan aman sentosa.’ Kami (Allah) telah membuang segala sifat kedengkian yang ada di dalam hati mereka, sehingga mereka merupakan saudara-saudara belaka, berhadap-hadapan di atas tempat duduk. Mereka tidak pernah tersentuh rasa lelah dan mereka tidak akan dikeluarkan dari tempat itu.” (Q.S. Al-Hijr:45-48)
Diuraikan pula bahwa di dalam surga tidak terdengar sama sekali omong kosong atau percakapan yang menyebabkan dosa. Yang terdengar hanyalah kata-kata yang menyucikan Allah swt. serta ucapan salam antara seorang dengan lainnya, juga salam Tuhan kepada kaum mukminin, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Taala, “Di dalam surga mereka tidak mendengarkan perkataan omong kosong dan tidak pula kata-kata yang menyebabkan dosa. Yang terdengar di situ hanyalah ucapan salam (damai), salam (damai)’.” (Q.S. Al-Waqi'ah:25-26)
Juga firman-Nya, “Salam (damai), suatu ucapan penghormatan yang diterima dari Tuhan Yang Maha Pemurah.” (Q.S. Yasin:58)
Dan lagi firman-Nya, “Para malaikat akan datang menemui penghuni surga dari segala pintu. Mereka mengatakan, ‘Salam (damai) untukmu semua, disebabkan keteguhan hatimu. Alangkah senangnya tempat kediaman yang terakhir.’” (Q.S. Ar-Ra'd:23-24)
Adapun hadis yang menjelaskan sehubungan dengan persoalan surga dan penghuninya serta keadaan-keadaan yang ada di dalamnya, di antaranya ialah yang diceritakan oleh Bukhari, Muslim dan Tirmizi bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya kelompok pertama yang memasuki surga rupa mereka adalah bagaikan bulan purnama.
Kemudian yang menyusul sesudah mereka mempunyai rupa sebagai bintang cemerlang yang cahayanya sangat terang di langit. Para penghuni surga tidak membuang kotoran kecil atau besar, tidak pula berludah atau pun beringus. Sisir mereka terbuat dari emas sedang keringat mereka berbau minyak kasturi dan perapiannya adalah dari tangkai dupa harum. Istri-istri mereka adalah bidadari yang bermata jelita. Para penghuni surga mempunyai satu macam watak sebagai satu orang saja, sedang bentuk rupanya adalah semua seperti ayah mereka yakni Adam yang tingginya ada enam puluh hasta ke atas.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah saw. pada suatu hari bersabda kepada sekalian sahabatnya, “Ingatlah! Siapakah yang suka cepat-cepat berusaha giat mendapat surga? Sesungguhnya surga tidak pernah terlintas dalam hati yang sesuai dengan keadaannya. Demi Zat yang menguasai Kakbah, surga adalah merupakan cahaya yang terang-benderang, semerbak wangi yang mengharumkan, di dalamnya terdapat istana yang megah, sungai yang mengalir, buah-buahan yang banyak dan matang, istri yang cantik dan molek, berbagai perhiasan yang bermacam-macam dan kedudukan yang selamanya dalam keadaan kelapangan dan kenikmatan hidup, dalam gedung-gedung yang indah dan mengkilap.” Para sahabat lalu berkata, “Kita semua ingin cepat-cepat untuk mencapainya, ya Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “Katakanlah insya Allah.” Kemudian beliau menyebutkan urusan perjuangan dan menyuruh supaya diperhebat. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

sumber: azharnasi.blogspor.com

0 comments