Nikmat
surga sebagaimana yang telah diuraikan di muka adalah seperti apa yang sudah
kita kenal di alam dunia sekarang ini, sekali pun tentunya keadaannya lebih
tinggi, nilainya lebih mulia dan mutunya lebih hebat, baik dalam hal warna,
bentuk, rasa dan baunya. Sekali pun demikian, hakikatnya tidak dapat
digambarkan oleh akal pikiran sebab pasti jauh lebih hebat dari apa yang
dilukiskan oleh akal manusia.
Imam
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. sebuah hadis dari Rasulullah saw.,
sabdanya, “Telah Aku (Allah) sediakan untuk seluruh hamba-Ku yang saleh suatu
balasan (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar
oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam hati seseorang pun. Bacalah
sesukamu ayat yang berarti, ‘Seseorang pun tidak dapat mengetahui cahaya mata
(kegembiraan) yang disembunyikan yang akan dikaruniakan kepada mereka itu.’”
(Q.S. As-Sajdah:l7)
Jadi
nikmat yang ada di akhirat sebenarnya sama sekali tidak dapat disamakan dengan
nikmat yang pernah kita lihat atau kita alami di dunia. Sekali pun agaknya ada
persamaan, maka persamaan itu hanya mengenai nama belaka sedang keadaan dan
sifat yang hakiki pasti berbeda. Sebabnya ialah andai kata sama, tentu sudah
ada mata yang melihat, telinga yang mendengar atau pun yang terlintas dalam
kalbu, padahal jelas sebagaimana sabda Rasulullah saw. tidak demikian. Ibnu
Abbas r.a. dalam memberikan kupasan atau tafsiran perihal firman Allah Taala
yang berbunyi, “Kepada penghuni surga diberikan karunia yang serupa dan di
dalam surga mereka mendapatkan istri-istri yang suci dan mereka akan kekal
selama-lamanya.” (Q.S. Al-Baqarah:25) Ia berkata, “Tidak sesuatu pun yang sama
atau serupa apa-apa yang ada di surga dengan yang ada di dunia ini, melainkan
hanya nama-namanya belaka.”
sumber: azharnasri.blogspot.com
0 comments