Di surga terdapat pasar (suuq) yang digunakan sebagai tempat berkumpul penduduk surga. Pasar surga tentu berbeda dengan pasar di dunia. Hal tersebut dijelaskan di dalam hadits berikut:
عنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ- قَالَ: (( إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ
جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ
وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَرْجِعُونَ إِلَى
أَهْلِيهِمْ وَقَدْ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا فَيَقُولُ لَهُمْ
أَهْلُوهُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا
فَيَقُولُونَ وَأَنْتُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا
وَجَمَالًا.))
(8) Artinya: Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di surga ada pasar. Mereka mendatanginya setiap hari Jumat. Kemudian berhembuslah angin dan mengenai wajah-wajah dan pakaian-pakaian mereka. Dengan demikian, bertambah bagus dan bertambah tampanlah mereka. Kemudian mereka kembali kepada keluarga mereka dengan keadaan lebih bagus dan lebih tampan. Kemudian keluarga mereka pun berkata kepadanya, ‘Demi Allah! Kalian sekarang bertambah bagus dan tampan.’ Kemudian mereka menjawab, ‘Kalian juga demikian. Kalian bertambah bagus dan tampan.’.”[9]
Itulah penduduk surga, Allah selalu menambahkan kenikmatan dan keindahan kepada mereka. Berbeda dengan penduduk neraka, Allah akan menambahkan azab mereka dengan azab yang pedih.
7. Kenikmatan apa yang paling nikmat yang diberikan oleh Allah ketika di surga?
Inilah pertanyaan yang sangat penting untuk kita pahami jawabannya, karena sebagian kaum muslimin tergelincir dan jatuh ke dalam pemahaman yang sesat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan di dalam haditsnya:
عَنْ
صُهَيْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ تُبَيِّضْ
وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنْ النَّارِ
قَالَ فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ
مِنْ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ.
(9) Artinya: Diriwayatkan dari Shuhaib radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penduduk surga telah memasuki surga, Allah tabaraka wa ta’ala berkata, ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu yang akan Aku tambahkan kepada kalian?’ Mereka berkata, ‘Bukankan engkau telah memutihkan wajah-wajah kami dan telah memasukkan kami ke dalam surga serta menyelamatkan kami dari neraka?’ Kemudian Allah menyingkap hijabnya (penghalangnya). Tidaklah mereka diberikan sesuatu yang lebih mereka cintai daripada melihat wajah Rab mereka.”[10]
Inilah kenikmatan yang paling nikmat yang diberikan oleh Allah kepada penduduk surga, yaitu diperkenankan untuk melihat wajah Allah subhanahu wa ta’ala.
Penduduk surga akan melihat Allah di surga dengan mata kepala mereka sendiri. Tidak ada sesuatu apapun yang menghalangi penglihatan tersebut. Mereka tidak melihat dengan mata hati mereka sebagaimana diyakini oleh sebagian kaum muslimin yang menyimpang. Dalil yang menunjukkan hal tersebut, sebagai berikut:
عَنْ
جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي
الْبَدْرَ فَقَالَ إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا
الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ
(10) Artinya: Diriwayatkan dari Jarir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, “Dulu ketika kami sedang berada di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ke bulan di malam bulan purnama. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Rab kalian sebagaimana kalian melihat bulan itu. Kalian tidak akan terhalangi (dengan sesuatu apapun)/tidak mengalami kesusahan ketika melihat-Nya.’.”[11]
{ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ (22) إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (23) }
(11) Artinya: “(22) Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (23) Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.” (QS Al-Qiyamah : 22-23)
Dua dalil di atas dengan jelas bahwa kaum mukminin di surga akan dapat melihat wajah Allah dengan nyata.
Billahit-Taufiq.
[1] HR Al-Bukhari no. 3329
[2] HR Al-Bukhari no. 3257
[3] HR AL-Bukhari no. 1897
[4] Silakan merujuk ke skripsi penulis di Islamic University of Madina, KSA, yang berjudul ‘Syarhu Al-Ahadits Ash-Shahihah allati infarada biha Ad-Darimi ‘ala Al-Kutub As-Sittah min Kitab Ar-Riqaq’ hal. 34-37.
[5] HR Muslim no. 875
[6] HR Muslim no. 485
[7] HR Al-Bukhari no. 3241 dan Muslim meriwayatkan juga dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu no. 7114 dengan lafaz yang mirip
[8] HR Ahmad no. 17770. Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani di Ash-Shahihah no. 1850.
[9] HR Muslim no. 7324
[10] HR Muslim no. 467
[11] HR Al-Bukhari no. 554 dan Muslim no. 1466
oleh : Ustadz Said Yai, Lc.
Kajiansaid's Blog
sumber: facebook
0 comments